Jakarta - Saat ini, ukuran pelek kendaraan beroda empat dapat dibilang semakin besar alasannya yaitu diubahsuaikan dengan bodi kendaraan beroda empat yang juga mempunyai dimensi cenderung lebih besar jikalau dibandingkan mobil-mobil keluaran lama.
Langkah ini dilakukan produsen kendaraan beroda empat dengan memperhitungkan segi keamanan dan kenyamanan serta teknologi yang diterapkan. Namun bagi masyarakat Indonesia sendiri, selera menentukan segalanya. Ada yang merasa nyaman dengan ukuran ban dan pelek standar yang telah disediakan oleh produsen, ada juga menentukan untuk melaksanakan modifikasi.
Modifikasi kendaraan beroda empat Foto: Khairul Imam Ghozali |
Bagi Anda yang berniat melaksanakan modifikasi, biasanya ukuran ban dan pelek itu maksimal naik dua ukuran. "Naik dua ukuran yaitu bracket maksimal dari performa sebuah kendaraan. Jika turun dua ukuran cukup mustahil. Biasanya rem kendaraan beroda empat dengan pelek lokasinya sudah berdekatan, jadi jikalau ban dan pelek kendaraan Anda turun dua ukuran akan mentok dengan rem," ujarnya.
Foto: Rangga Rahardiansyah |
Menurut Rifat, sebaliknya jikalau pelek Anda melebihi dua ukuran dari standarnya, akan menciptakan kinerja rem jadi terhambat untuk memberhentikan kendaraan alasannya yaitu kerjanya yang semakin berat.
Konsekuensi lain yang muncul dikala Anda mengganti ban dan pelek adalah, jikalau ukuran pelek semakin besar, tentunya ukuran ban menjadi semakin tipis. Artinya tingkat kenyamanan dari kendaraan beroda empat tersebut akan semakin rendah.
"Hal ini banyak terjadi, namun kembali lagi dalam dunia otomotif kita mengenal istilah fashion is pain; untuk memunculkan nilai estetika yang maksimal, ada yang harus kita korbankan, yaitu kenyamanan. Namun konsekuensi itulah yang harus diterima oleh pemilik kendaraan. Selama modifikasi ban dan pelek yang Anda lakukan terhadap kendaraan kesayangan Anda menciptakan Anda merasa nyaman, hal itu tidak masalah," pungkas Rifat.
Tag :
Tips And Tricks Mobil