Jakarta - Selain unik, Morris Cabriolet lansiran 1956 juga merupakan sebuah kendaraan beroda empat yang kuat. Sebagaimana yang dikatakan salah satu pemiliknya, Ali Muhammad Assegaf yang mengaku walau rata-rata komponennya masih orisinil, kendaraan beroda empat ini masih berpengaruh untuk dipakai sehari-hari bahkan dengan jarak yang cukup jauh.
"Ini mesin, ban, perseneling, dan banyak lagi masih orisinil. Panel-panel dan fiturnya juga tak ada tambahan. Paling hanya saya masukkan kipas angin saja nih semoga tidak terlalu panas," ucap Alle-panggilan akrabnya-kepada detikOto di Jakarta.
"Makanya bannya itu ada ibarat retak-retak begitu. Karena ini sudah 11 tahun. Dicari kini juga kayaknya tidak ada yang jual, deh. Resikonya ya cari baut-baut lebih sulit dan mahal," kata Alle.
Morris Foto: Rifkianto Nugroho |
Dikesempatan yang sama, Alle mengungkapkan masih rutin membawa 'Nemo' di kesehariannya. "Kalau komunitas sedang kumpul, saya juga sering bawa kendaraan beroda empat ini. Paling jauh jalan hingga Bandung," ungkapnya.
Baca juga: Hobi Mobil Klasik Tidak Mengenal Usia |
"Untuk kecepatan maksimum bersama-sama dapat ngebut, tapi saya khawatir. Makara dimentokkin 100 km/jam aja maksimumnya," lanjut Alle.
Sedangkan beberapa bab yang sudah diubah pada Morris Cabrio tersebut yaitu suspensi bab belakang, spion, serta materi jok. Beberapa modifikasi di bab kaki-kaki juga dilakukannya semoga kendaraan beroda empat berpengaruh berjalan.
Baca juga: Mobil Klasik yang Ditaksir 'Suzzanna' |
"Suspensi saya pakai bukan Morris asli, alasannya yaitu mahal dan sulit carinya. Tapi panel, persneling, mesin, masih asli ini. Jok juga masih asli, hanya diubah kulitnya saja (belum ada headrest dan seat belt). Kalau turing (jarak jauh), mesinnya saya ganti dengan 1.300 cc, ada cadangannya di rumah. Asli juga," ujar Alle.
Tag :
Mobil