membahas, merawat, memperbaiki dan memberikan solusi kerusakan sepeda motor

Karakteristik Adonan Udara Materi Bakar Pada Kendaraan

Campuran udara dan materi bakar pada kendaraan berebeda-beda sesuai dengan kondisi kendaraan tersebut. Untuk memperoleh hasil pembakaran yang baik demi mendapatkan tenaga yang maksimal, maka adonan udara dan materi bakar ini diubahsuaikan dengan beban kerja mesin.

Berikut ini beberapa karakteristik adonan materi bakar yang terjadi pada kendaraan sesuai dengan beban kerja mesin.

1. Pemasan
Campuran udara dan materi bakar pada kendaraan berebeda Karakteristik Campuran Udara Bahan Bakar Pada Kendaraan
Pemanasan Mobil
Pada periode pemanasan yaitu semenjak dari mesin dihidupkan dalam keadaan cuek hingga air pendingin mencapai temperatur kerjanya yang normal yaitu 70 derajat  sampai 80 derajat Celcius. Dalam keadaanmesin  dingin,  bensin tidak sanggup menyerap dengan tepat sehingga adonan menjadi gemuk ( kira-kira 9 hingga 14 : 1 ) dan pembakaran menghasilkan CO (Carbon monoksida ) dan HC (Hidro Carbon) yang banyak.

2. Idling
Campuran udara dan materi bakar pada kendaraan berebeda Karakteristik Campuran Udara Bahan Bakar Pada Kendaraan
idling pada mobil
Selama idling, temperatur diruang bakar rendah, dengan demikian bensin belum tepat menjadi uap, jikalau tidak dilakukan suplay bensin komplemen supaya adonan menjadi gemuk akan menyebabkan pembakaran tidak stabil.


Umumnya, dalam hal ini extra komplemen bensin menyebabkan perbandingan materi bakar – udara akan menjadi kaya (kira-kira 13-14 :1), Konsentrasi CO dan HC  kemudian akan menigkat disebabkan pembakaran yang tidak selesai, sedang konsentrasi NOx berkurang hingga Nol disebabkan menurunnya suhu pembakaran.


3. Saat Kendaraan Berjalan
Saat kendaraan pada posisi berjalan sedang
Pada putaran rendah, perbandingan materi bakar udara berbeda dengan perbandingan pada kecepatan tinggi, konsentrasi pollutant (bahan pengotor) juga berbeda tergantung dari kecepatan.

Kecepatan Rendah & Sedang ( yang bekerja hanya premary)
Pada kecepatan rendah dan sedang, perbandingan hemat udara materi bakar sedikit lebih kurus dari pada perbandingan udara materi bakar teoritis.Setiap mesin terdapat perbedaan tetapi pada umumnya ialah sekitar 14 hingga 16 : 1.
Saat kendaraan pada posisi berjalan kecepatan tinggi

Kecepatan Tinggi (bekerjanya sistem secondary)
Bila kendaraan mencapai kecepatan lebih dari 100 km/jam, mesin menghasilkan output tinggi dan perbandingan udara materi bakar menjadi gemuk yaitu antara 13 hingga 14 : 1.
Konsentrasi CO dan HC naik ibarat pada grafik sebelumnya, tetapi NOx tidak berkurang dikarenakan bertambahnya temperatur sekalipun pada adonan gemuk.
 

4. Percepatan

Saat percepatan


Bila pedal gas ditekan, throttle valve terbuka lebar, sehingga udara yang terhisap ke intake manifold akan bertambah, supply materi bakar juga akan bertambah, dengan demikian adonan udara materi bakar menjadi gemuk (8:1) dan konsentrasi CO dan HC bertambah, selanjutnya lantaran kecepatan mesin naik, maka kecepatan pembakaran juga meningkat, menyebabkan temperatur pembakaran dan konsentrasi NOx meningkat.

5. Perlambatan
Saat perlambatan
Selama engine brake, throttle valve tiba-tiba menutup rapat tetapi kecepatan mesin tinggi dan vakum didalam ruang bakar dan intake manifold menjadi kuat, kevakuman ini menurunkan kecepatan rambatan api, dan menyebabkan api padam sebelum merambat keseluruh ruang bakar, keadaan ini menghasilkan gas HC yang belum terbakar terbuang keluar. Disamping itu kevakuman yang besar lengan berkuasa menyebabkan materi bakar yang melekat pada dinding manifold menyerap denga cepat dan menciptakan  campuran menjadi terlalu gemuk, ini akan meningkatkan konsentrasi CO dan HC, tetapi juga memperendah suhu pembakaran, yang menurunkan konsentrasi NOx hingga hampir Nol.

6. Beban Berat
Saat beban berat

Bila kendaraan dalam keadaan mendaki, mesin mendapatkan beban berat, throtlle valve terbuka sepenuhnya dan adonan menjadi gemuk sekali yaitu antara 11 hingga 13 : 1, dan konsentrasi CO dan HC menjadi tinggi, sedangkan konsentrasi NOx turun.
Tag : mesin
Back To Top