Setelah sebelumnya kita telah membahas mengenai jenis-jenis alat ukur mekanik yang dipakai dibidang otomotif, pada kesempatan ini kita coba untuk melanjut membahas mengenai alat-alat ukur elektronik. Kalau kita membahas mengenai keduanya, memang tidak bisa terpisahkan sebab setiap kendaraan terdiri dari sistem mekanik dan sistem elektrikalnya.
Dari cara pembacaannya, alat ukur elektronik sedikit lebih susah dibanding alat ukur mekanik. Selain itu juga, perawatan dan penggunaannya harus diperhatikan dan sesuai dengan kaidah yang ada pada alat tersebut. Karena jikalau kita salah dalam penggunaannya, maka alat tersebut bisa rusak dan harganya juga tergolong mahal.
Sebelum digunakan, ada sebagian alat - alat ukur mekanik harus diseting ( kalibrasi ) terlebih dahulu. Oleh sebab itu, sebelum memakai alat ukur mekanik maka kita wajib mengetahui bagaimana penggunaannya dengan baik.
1. Multi Tester ( AVO Meter )
Multi tester ialah alat pengukur kelistrikan multi fungsi. Diantarnya alat ini sanggup mengukur Arus Listrik ( Satuan Amper ), Tegangan Listrik ( Satuan Volt ) dan Hambatan Listrik ( Satuan Ohm ). Adapun jenis- jenis Multi tester yang ada pada ketika ini yaitu jenis Analog dan jenis digital.
Dari kedua jenis tersebut, cara pembacaannya juga berbeda. Lebih gampang memakai yang jenis digital. Karena kita hanya perlu meletakkan selector ke jenis pengukuran yang ada. Setelah diukur, alhasil eksklusif terlihat tanpa harus mengkonversinya layaknya mirip pada multi tester analog. Selain itu, jenis multi tester digital tidak perlu dilakukannya kalibrasi mirip pada multi tester analog.
2. Tune - Up Tester
Saat melaksanakan service kendaraan, maka alat ini wajib ada untuk mengukur kondisi mesin. Tune - Up Tester juga termasuk alat multi fungsi yang memiliki fungsi lebih dari satu. Fungsinya ialah untuk mengukur putaran mesin ( RPM / Round Per Minutes ) dan sudut pembukaan platina ( Dweel tester ).
Pada Tune Up Tester terdapat 3 kabel yang harus kita ketahui dalam pemasangannya, yaitu kabel Positif ( warna merah ) dipasang ke terminal Potif baterai, kabel negatif ( warna hitam ) dihubungkan ke terminal negatif baterai dan yang terakhir kabel ke kasatmata biro ( warna kuning ) yang dihubungkan ke tegangan masuk pada platina.
3. Timing Ligh
Dari artinya sendiri Timing ( waktu ) dan Light ( cahaya ), maka timing lingth ialah alat yang ibarat pistol yang berfungsi untuk melihat sudut pembukaan platina. Cara kerjanya hampir sama dengan Tune - Up tester, yang mana memiliki 3 kabel yang harus dihubungkan yaitu 2 kabel ke baterai dan 1 kabel ke kabel busi no 1.
Cara penggunaannya sangat mudah, yaitu hanya menembakkan sinar yang keluar dari Timing Light ke puli poros engkol. Nah, dari cahaya itu kita sanggup melihat sudut pembukaan platina yang tertera pada cover rantai timing.
4. Test Lamp
Test lamp ialah alat sederhana untuk mengetahui apakah ada tegangan pada sebuah sistem kelistrikan ? ingat ya fungsinya hanya untuk mengetahui, bukan mengukur. Alat ini mirip mirip Test Pen, namun bedanya Test Lamp hanya sanggup mengukur tegangan 12 volt dengan cara menghubungkannya secara paralel pada sistem kelistrikan yang akan diperiksa.
Pada Test Lamp tedapat lampu 12 volt yang mana lampu ini akan hidup jikalau ada tegangan yang masuk. Lampu ini juga harus sering - sering diperiksa apakah dalam kondisi baik atau sudah putus.
5. Gas Analizer
Gas analizer ialah alat untuk mengukur kadar racun pada gas buang. Cara penggunaan alat ini cukup gampang yaitu dengan memasukkan stik / tongkat pendeteksi ke dalam lubang mufler ( knalpot). Tunggu beberapa menit, maka akan terbaca hasil dari gas pembuangan yang keluar. seperi kadar Oksigen, Karbon dioksida, karbon monoksida dan hidro karbon. Serta kita juga sanggup mengetahui perbandingan materi bakar dan udara yang sedang terjadi.
Dari hasil yang sudah terbaca, kita bisa eksklusif mengakibatkan data yang ada menjadi bentuk print out. Yang mana bisanya hasil print out inilah yang diberikan kepada pemilik mobil.
6. Scan Tool / Scanner / Diagnostic Scan
Scan Tool ialah alat untuk mengetahui kondisi kerja mesin pada jenis mesin yang sudah memakai komputer ( EFI ). Makara Scan Tool tidak bisa dipakai untuk mendeteksi kerja mesin pada kendaraan beroda empat - kendaraan beroda empat konvensional yang masih memakai karburator.
Scan Tool tergolong alat canggih yang memudahkan teknisi untuk mengetahui kerja dari setiap sensor, adonan materi bakar dan banyak lagi. Selain itu, Scan Tool yang ada ketika ini memiliki kemampuan untuk mendeteksi lebih dari 10 merek kendaraan beroda empat yang berbeda.
Cara penggunaanya yaitu dengan cara menyambungkan soket pada scanner ke soket OBD ( On Board Diagnostic Pada Mobil ). Setelah keduanya sudah terpasang, maka kita tinggal mengunggu system berjalan dan menentukan jenis kendaraan beroda empat yang sedang kita periksa.
Dari kecanggihan yang dimilikinya, maka masuk akal jikalau alat ini harganya sangat mahal bahkan hampir mencapai puluhan juta rupiah.
Dari cara pembacaannya, alat ukur elektronik sedikit lebih susah dibanding alat ukur mekanik. Selain itu juga, perawatan dan penggunaannya harus diperhatikan dan sesuai dengan kaidah yang ada pada alat tersebut. Karena jikalau kita salah dalam penggunaannya, maka alat tersebut bisa rusak dan harganya juga tergolong mahal.
Sebelum digunakan, ada sebagian alat - alat ukur mekanik harus diseting ( kalibrasi ) terlebih dahulu. Oleh sebab itu, sebelum memakai alat ukur mekanik maka kita wajib mengetahui bagaimana penggunaannya dengan baik.
1. Multi Tester ( AVO Meter )
Multi Tester |
Multi tester ialah alat pengukur kelistrikan multi fungsi. Diantarnya alat ini sanggup mengukur Arus Listrik ( Satuan Amper ), Tegangan Listrik ( Satuan Volt ) dan Hambatan Listrik ( Satuan Ohm ). Adapun jenis- jenis Multi tester yang ada pada ketika ini yaitu jenis Analog dan jenis digital.
Dari kedua jenis tersebut, cara pembacaannya juga berbeda. Lebih gampang memakai yang jenis digital. Karena kita hanya perlu meletakkan selector ke jenis pengukuran yang ada. Setelah diukur, alhasil eksklusif terlihat tanpa harus mengkonversinya layaknya mirip pada multi tester analog. Selain itu, jenis multi tester digital tidak perlu dilakukannya kalibrasi mirip pada multi tester analog.
2. Tune - Up Tester
Tune Up Teste |
Pada Tune Up Tester terdapat 3 kabel yang harus kita ketahui dalam pemasangannya, yaitu kabel Positif ( warna merah ) dipasang ke terminal Potif baterai, kabel negatif ( warna hitam ) dihubungkan ke terminal negatif baterai dan yang terakhir kabel ke kasatmata biro ( warna kuning ) yang dihubungkan ke tegangan masuk pada platina.
3. Timing Ligh
Timing Ligth |
Dari artinya sendiri Timing ( waktu ) dan Light ( cahaya ), maka timing lingth ialah alat yang ibarat pistol yang berfungsi untuk melihat sudut pembukaan platina. Cara kerjanya hampir sama dengan Tune - Up tester, yang mana memiliki 3 kabel yang harus dihubungkan yaitu 2 kabel ke baterai dan 1 kabel ke kabel busi no 1.
Cara penggunaannya sangat mudah, yaitu hanya menembakkan sinar yang keluar dari Timing Light ke puli poros engkol. Nah, dari cahaya itu kita sanggup melihat sudut pembukaan platina yang tertera pada cover rantai timing.
4. Test Lamp
Test Lamp |
Test lamp ialah alat sederhana untuk mengetahui apakah ada tegangan pada sebuah sistem kelistrikan ? ingat ya fungsinya hanya untuk mengetahui, bukan mengukur. Alat ini mirip mirip Test Pen, namun bedanya Test Lamp hanya sanggup mengukur tegangan 12 volt dengan cara menghubungkannya secara paralel pada sistem kelistrikan yang akan diperiksa.
Pada Test Lamp tedapat lampu 12 volt yang mana lampu ini akan hidup jikalau ada tegangan yang masuk. Lampu ini juga harus sering - sering diperiksa apakah dalam kondisi baik atau sudah putus.
5. Gas Analizer
Gas analizer |
Gas analizer ialah alat untuk mengukur kadar racun pada gas buang. Cara penggunaan alat ini cukup gampang yaitu dengan memasukkan stik / tongkat pendeteksi ke dalam lubang mufler ( knalpot). Tunggu beberapa menit, maka akan terbaca hasil dari gas pembuangan yang keluar. seperi kadar Oksigen, Karbon dioksida, karbon monoksida dan hidro karbon. Serta kita juga sanggup mengetahui perbandingan materi bakar dan udara yang sedang terjadi.
Dari hasil yang sudah terbaca, kita bisa eksklusif mengakibatkan data yang ada menjadi bentuk print out. Yang mana bisanya hasil print out inilah yang diberikan kepada pemilik mobil.
6. Scan Tool / Scanner / Diagnostic Scan
Scan Tool |
Scan Tool ialah alat untuk mengetahui kondisi kerja mesin pada jenis mesin yang sudah memakai komputer ( EFI ). Makara Scan Tool tidak bisa dipakai untuk mendeteksi kerja mesin pada kendaraan beroda empat - kendaraan beroda empat konvensional yang masih memakai karburator.
Scan Tool tergolong alat canggih yang memudahkan teknisi untuk mengetahui kerja dari setiap sensor, adonan materi bakar dan banyak lagi. Selain itu, Scan Tool yang ada ketika ini memiliki kemampuan untuk mendeteksi lebih dari 10 merek kendaraan beroda empat yang berbeda.
Cara penggunaanya yaitu dengan cara menyambungkan soket pada scanner ke soket OBD ( On Board Diagnostic Pada Mobil ). Setelah keduanya sudah terpasang, maka kita tinggal mengunggu system berjalan dan menentukan jenis kendaraan beroda empat yang sedang kita periksa.
Dari kecanggihan yang dimilikinya, maka masuk akal jikalau alat ini harganya sangat mahal bahkan hampir mencapai puluhan juta rupiah.
Tag :
pengukuran