membahas, merawat, memperbaiki dan memberikan solusi kerusakan sepeda motor

Pemeriksaan Komponen - Komponen Alternator

Alternator yaitu salah satu komponen yang terdapat pada sistem pengisian. Alternator berfungsi mengubah gerakan mekanik ( putaran ) menjadi arus listrik. Dengan memanfaatkan medan magnet yang terjadi pada rotor coil, maka akan menjadikan terjadinya perpotongan garis - garis gaya magnet yang  terjadi pada stator coil yang menjadikan timbulnya arus listrik pada stator coil. Arus inilah yang menjadi sumber utama untuk mensuplay tegangan ke baterai dan komponen-komponen kelistrikan yang lain.

Agar alternator bekerja maksimal, maka dibutuhkanlah perawatan yang baik biar setiap komponen yang ada tidak rusak. Dimana kerusakan yang terjadi pada alternator sanggup menjadikan baterai kendaraan anda akan gampang soak akhir tidak adanya sistem pengisian arus listrik yang terjadi. Oleh alasannya yaitu itu, jikalau alternator rusak maka harus dilakukan perbaikan dengan menyidik komponen - komponennya dan membandingkan dengan standart yang ada pada buku panduan ( manual ).

Berikut ini yaitu cara investigasi komponen - komponen alternator. Lakukanlah penyetelan, perbaikan dan penggantian jikalau terdapat bab - bab yang aus ( terkikis ), rusak atau terdapat kelainan sewaktu pemeriksaan.

1. Pemeriksaan Slip Ring
Alternator yaitu salah satu komponen yang terdapat pada sistem pengisian Pemeriksaan Komponen - Komponen Alternator
Pemeriksaan slip ring

a. Periksa permukaan slip ring apakah kotor. Bersihkan dengan kain yang higienis dan alkohol
b. Ukur diameter slip ring 

Ukuran standar : 24,8 mm 
Ukuran minimum : 33,8 mm
Apabila diamater slip ring lebih kecil dari batas spesifikasinya gantilah slip ring


2. Pemeriksaan Hubungan Stator Coil
Alternator yaitu salah satu komponen yang terdapat pada sistem pengisian Pemeriksaan Komponen - Komponen Alternator
Pemeriksaan kekerabatan stator coil
  

a. Ukur tahanan rotor coil 
Tahanan rotor coil diukur pada suhu ruangan 20 Derajat celcius

Ukuran standar : 2,45 Ohm 


3. Pemeriksaan Kebocoran Stator Coil dengan Rotor Core  
Alternator yaitu salah satu komponen yang terdapat pada sistem pengisian Pemeriksaan Komponen - Komponen Alternator
Pemeriksaan kebocoran stator coil

Periksa kekerabatan antara slip ring dengan rotor core  yang bermuatan negatif. Jika ada kekerabatan diantara keduanya, maka terjadi kebocoran pada toro coil dan harus diganti. 


4. Pemeriksaan Hubungan Stator Coil
Alternator yaitu salah satu komponen yang terdapat pada sistem pengisian Pemeriksaan Komponen - Komponen Alternator
Pemeriksaan kekerabatan stator coil

Periksa kekerabatan stator coil pada setiap ujungnya. Harus ada kekerabatan diantara semuanya, jikalau tidak ada kekerabatan seluruhnya atau sebagian maka stator coil putus dan harus diganti. Standar nilai kekerabatan antara terminal N yaitu 0,07 Ohm

5. Pemeriksaan kebocoran Stator Coil dengan Stator Core
Alternator yaitu salah satu komponen yang terdapat pada sistem pengisian Pemeriksaan Komponen - Komponen Alternator
Pemeriksaan kebocoran stator coil

Periksa kekerabatan antara stator coil dengan stator Core. pastikan tidak kekerabatan diantara keduanya. Jika ada hubungan, maka terjadi kebocoran pada stator coil dan harus diganti. 


6. Pemeriksaan Panjang  Brush ( Sikat )
Alternator yaitu salah satu komponen yang terdapat pada sistem pengisian Pemeriksaan Komponen - Komponen Alternator
Pemeriksaan panjang brush

Dengan memakai penggaris, ukurlah panjang Brush. 
Ukuran standar     : 20 mm 
Ukuran minimum : 6 mm

Ganti brush jikalau sudah melebihi batas minimum. 
Tag : Kelistrikan
Back To Top