Dial Gauge |
Selain paham dalam penggunaanya, maka basic pertama yang harus kita kuasai yaitu cara pembacaan alat ini. Untuk lebih mengerti cara pembacaan alat ini anda sanggup membaca Cara Praktis Membaca hasil Pembacaan Dial Gauge.
1. Metode Pengukuran
Metode yang benar dalam memakai alat ini yaitu posisi spindle harus tegak lurus terhadap benda yang akan diukur. Tidak boleh miring sedikitpun, alasannya ialah sanggup menghipnotis hasil pengukuran.
Posisi pegukuran dial gauge dilihat dari depan |
Posisi pengukuran dial gauge dilihat dari samping |
2. Cara Pengukuran Kebalingan ( Run Out ) Pada Poros
Pengukuran kebalingan poros memakai dial gauge |
a. Bersihkan benda yang akan diukur, pastikan tidak ada karat ataupun kotoran yang menempel
b. Letakkan V - Block pada daerah yang rata
c. Letakkan Poros pada V - Block dengan baik dan benar ( jikalau perlu coba diputar-putar memakai tangan )
d. Sentuhkan spindel dial gauge pada permukaan poros ( dengan cara ditekan hingga jarum bergerak 1 atau 2 x putaran penuh )
e. Setting angka nol ( putar angka nol ke arah jarum berhenti )
f. Putar pelan - pelan dial gauge mengguanakan tangan dan baca hasil pengukurannya.
3. Rumus Pembacaan Kebalingan
Setelah kita tahu dengan baik cara pengukurannya, maka kita juga harus mengetahui rumus pembacaan kebalingan pada dial gauge. Adapun rumus kebalingan yaitu :
Positif + Negatif
2
Ket :
Positif : arah gerak jarum sesudah angka Nol ( bergerak ke kanan )
Negatif : arah gerak jarum sebelum angka Nol ( bergerak ke kiri )
Contoh :
- Jarum bergerak ke kanan ( + ) maksimal hingga angka 10 nilainya ( 0, 10 mm )
- Jarum bergerak ke kiri ( - ) maksimal hingga angka 90 nilainya ( 0,10 mm ), bukan 0, 90 mm karena dihitung dari angka 0 ( nol ) ke kiri
Hasilnya : 0, 10 mm + 0, 10 mm = 0, 10 mm
2
Tag :
pengukuran