membahas, merawat, memperbaiki dan memberikan solusi kerusakan sepeda motor

Cara Kerja Sistem Pengapian ( Ignition System) Pada Mobil

Sistem pengapian dipakai untuk mengatur pembakaran adonan udara dan materi bakar yang ada pada ruang bakar. Namun, sistem pengapian ini hanya dipakai oleh jenis mesin bensin saja, sedangkan pada mesin diesel tidak. Karena pada mesin diesel terjadi Self Igniton (pembakaran sendiri).

Sistem pengapian terdiri dari beberapa komponen yang saling mendukung dalam mengatur waktu terjadinya letikan bunga api pada busi. Oleh karenanya, untuk memudahkan kita dalam mempelajari sistem pengapian, maka kita harus tahu setiap cara kerja komponen-komponennya.

1. Rangkaian Sistem Pengapian 
Sistem pengapian dipakai untuk mengatur pembakaran adonan udara dan materi bakar yang a Cara Kerja Sistem Pengapian ( Ignition System) Pada Mobil
Rangkaian Sistem Pengapian


Pada gambar  rangakaian  diatas yaitu jenis rangkaian coil yang memakai external  resistor yang mana tegangan  masuk ke dalam kumparan primer tegangannya juga di bypass melalui stater. Hal ini berfungsi sebagai penambah tegangan pada dikala pemutara awal engine yang mana tegangan drop dipakai untuk memutarkan motor stater.

Dalam rangkaian disamping yang benar yaitu rangkain yang dari ST di beri dioda yang berfungsi mencegah motor stater berputar pada dikala IG, rangkain juga sanggup dari ST 1 atau ST 2.   Adapun fungsi dari resistor itu sendiri yaitu untuk mengurangi penurunan tegangan pada kumparan skunder pada kecepatan tinggi dan  juga untuk menstabilkan arus yang masuk pada kumparan primer pada kecepatan tinggi  . 

Mengapa demikian ? Karena kecepatan mesin akan mensugesti waktu pembukaan dan penutupan platina yang mana dengan rpm mesin yang bertambah maka semuanya terjadi sangat singkat dibandingkan pada dikala idle .Pada kenyataannya coil akan mengeluarakan teganagn yang besar apabila penutupan platina lama.Sedangkan yang kita ketahui bahwa apabila rpm mesin naik maka pembukaan dan penutupan platina semakin cepat .mak untuk mengurangi penurunan tegangan pada koil dibutuhkanlah resistor tersebut .                      


2. Karakteristik Arus Koil Dengan dan Tanpa Resistor

Sistem pengapian dipakai untuk mengatur pembakaran adonan udara dan materi bakar yang a Cara Kerja Sistem Pengapian ( Ignition System) Pada Mobil
Karakteristik Koil Dengan dan Tanpa Resistor
Gambar diatas yaitu perbedaan antara coil dilengkapi  resistor dengan coil tanpa resisitor. Pada kini ini coil didesain ada yang dilengkapi resistor dan coil tanpa resistor. Dapat kita simpulkan bahwa coil yang dilengkapi resistor memiliki tahanan yang lebih kecil di bandingkan yang tidak memakai resistor.

Pada coil tanpa resistor memiliki tahan yang besar sehingga membutuhkan waktu usang semoga arus yang masuk ke gulungan primer sanggup mencukupi terjadinya medan magnet. Sedangkan coil yang dilengkapi resistor memiliki tahanan yang lebih kecil sehingga tidak membutuhkan waktu usang untuk mencukupi terjadinya kemagnetan pada kumparan primer. Dan pada diagram juga sanggup kita baca bahwa perbandingan antara waktu (t) dan arus yang mana keduanya bertujuan untuk mengakibatkan arus yang besar dan dengan waktu yang singkat. Kaprikornus apabila kita lihat gambar diatas yaitu coil yang dilengkapi resistor membutuhkan waktu yang cepat untuk menghasilkan arus yang besar sedangkan coil tanpa resistor membutuhkan waktu yang usang untuk menghasilkan arus yang besar.


3. Kecepatan Mesin dan Tegangan Primary Coil 
Sistem pengapian dipakai untuk mengatur pembakaran adonan udara dan materi bakar yang a Cara Kerja Sistem Pengapian ( Ignition System) Pada Mobil
Kecepatan mesin dan tegangan primary coil
Keterangan gambar diatas yaitu perbandingan antara lamanya penutupan palatina dengan waktu yang diharapkan dengan arus yang dihasilkan pada coil dilengkapi dengan resisto, coil tanpa resistor dan coil dilengkapi resistor tetapi resistornya tidak dipasang(cabut).
Kecepatan rendah:
a. Coil dengan resistor : Kejadian yang terjadi pada coil ini yaitu akan menghasilkan arus yang tinggi pada kondis inormal .
b. Coil tanpa resistor: Coil tanpa resistor pada kecepatan rendah akan menghasilkan arus yang sama dengan dengan coil yang di lengkapi dengan resistor .
c. Coil dilengkapi resistor tetapi resistornya tidak di pasang : Dibandingkan dari kedua resistor yang lain, insiden yang terjadi pada coil ini yaitu akan menghasilkan arus yang lebih tinggi dari   yang maksimal ,tetapi dampak   negatip yang terjadi pada coil ini yaitu  akan cepat panas yang mengakibatkan akan timbul tahan yang lebih besar yang berpengaru pada kondisi kerja mesin.(mogok).

Kecepatan tinggi:
a.Coil dilengkapi resistor :Pada kecepatan tinggi coil ini akan menghasilkan arus hampir maksimal di bandingkan dengan dikala kecepatan rendah .
b.Coil tanpa resistor:Pada kecepatan tinggi ini coil ini hanya sanggup menghasilkan arus  setengah dibandingkan pada dikala kecepatan rendah.
c.Coil  dilengkapi resistor tetapi tidak di pasang: Pada kecepatan tinggi coil ini sanggup menghasilkan arus yang maksimal tetapi juga perlu kita ingat bahwa panas yang ditimbulkannya akan menjadi tahanan bagi coil  tersebut sehingga juga kemungkinan coil itu tidak sanggup menghasilkan mutual induksi yan besar.


Tag : Kelistrikan
Back To Top