Kopling yaitu komponen terpenting pada setiap kendaraan. Dengan adanya kopling, penyaluran tenaga ke setiap roda menjadi lebih lembut dan menciptakan para pemumpang menjadi lebih nyaman. Oleh sebab itu, perawatan terhadap kopling juga harus diperhatikan untuk mendapat hasil yang kerja yang maksimal.
Untuk memperbaiki kopling, kita harus tahu komponen-komponen yang diperiksa serta mengetahui fungsi setiap komponen. Hal ini menjadi dasar dalam hal analisa kerusakan yang sedang terjadi.
Komponen konstruksi utama sebuah unit kopling gesek
adalah:
a). Plat kopling
Berfungsi untuk meneruskan tenaga mesin dari fly wheel dan plat penekan ke input shaft transmisi.
b). Platpenekan
Berfungsi untuk menekan plat kopling terhadap fly wheel dengan adanya tekanan pegas penekan.
c). Pegas penekan
Berfungsi untuk memperlihatkan gaya tekan kepada plat penekan
d). Rumah kopling/ tutup kopling
Berfungsi untuk dudukan komponen-komponen unit kopling, sebagai referensi tuas penekan serta untuk memungkinkan terjadinya pemutusan dan penghubungan tenaga mesin dengan akurat dan cepat.
e). Tuas penekan
Berfungsi untuk meneruskan gaya pedal kopling yang melaluibantalan pembebas untuk menekan pegas penekan
f). Bantalan pembebas
Berfungsi untuk meneruskan gaya dorong dari release fork ke tuas pembebas/ pegas diaphragm pada dikala pedal kopling ditekan.
g). Garpu pembebas
Berfungsi untuk meneruskan gaya dorong/ tarik dari pedal kopling untuk menekan alas pembebas.
2). Bagian-bagian plat kopling mencakup :
a). Clutch hub
Berfungsi sebagai tempatperkaitan unit plat kopling dengan input shaft transmisiyang memungkinkan unit plat kopling sanggup bergerak sedikit maju dan mundur.
b). Disc plate
Berfungsi sebagai rangka utama dari unit plat kopling untuk menahan beban kerja.
c). Torsion dumper
Berfungsi untukmeredam hentakan/ puntiran dikala kopling mulai menghubungkan/ meneruskan putaran dan pada saat akselerasi maupun deselerasi
d). Kampas kopling/ facing
Berfungsi untukmemperbesar gesekan, sehingga effisiensi pemindahan tenaga dan daya mesin optimal.
e). Cushion plate
Berfungsi untukdudukan facing atau kampas kopling serta memperhalus kerja kopling.
f). Paku keling/ rivet
Berfungsi untukmenyatukan kampas kopling dan cushion plate serta menyatukan cushion plate dan disc plate.
3. Pemeriksaan Release bearing :
a) Putar bearing dengan tangan dan berilah tenaga pada arah axial. Jika putaran bergairah dan atau terasa adatahanan sebaiknya ganti dengan yang baru!
b) Tahan hub dan case dengan tangan kemudian gerakkan pada semua arah untuk memastikan self-centering systemagar tidak tersangkut. Hub dab casae harus bergerak kira-kira 1 mm. Jika kekocakan berlebihan atau macet sebaiknya diganti!
4). Pemeriksaan pada plat kopling mencakup :
a) Pemeriksaan secara fisual, yaitu dengan melihat apakah ada kotoran, luka bekas gesekan/ terbakar, tergores dan atau retak. Jika ada kotoran, luka bekas gesekan/terbakar, tergores dan itu hanya sedikit sanggup dibersihkan dengan kertas amplas yang halus. Jika kerusakannyaparah, ganti dengan yang baru.
b) Pemeriksaan dan pengukuran kedalaman paku kelingdengan jangka sorong. Batas kedalaman paku keling,minimal 0.3 mm. Jika kedalaman sudah melebihispesifikasi, ganti dengan platkopling baru.
c) Pemeriksaan kekocakan atau kerusakan torsion dumper . Jika ditemukan kekocakan dan kerusakan pada torsiondumper, ganti dengan unit yang baru.
d) Pemeriksaan keausan atau kerusakanalur-alur hub.Kaitkan/ pasangkan plat kopling pada input shafttransmisi, plat kopling harus bergerak dengan mudahtetapi tidak longgar. Jika macet atau longgar ganti dengan plat kopling baru.
e) Pemeriksaan run-out plat kopling. Dengan roller -instrumen (mesin/alat-pemutar) dan dial indikator periksalah run-out plat kopling! Bila run-out melebihi 0.8 mm, gantilah plat kopling dengan yang baru.
Untuk memperbaiki kopling, kita harus tahu komponen-komponen yang diperiksa serta mengetahui fungsi setiap komponen. Hal ini menjadi dasar dalam hal analisa kerusakan yang sedang terjadi.
Komponen - komponen kopling |
Komponen konstruksi utama sebuah unit kopling gesek
adalah:
a). Plat kopling
Berfungsi untuk meneruskan tenaga mesin dari fly wheel dan plat penekan ke input shaft transmisi.
b). Platpenekan
Berfungsi untuk menekan plat kopling terhadap fly wheel dengan adanya tekanan pegas penekan.
c). Pegas penekan
Berfungsi untuk memperlihatkan gaya tekan kepada plat penekan
d). Rumah kopling/ tutup kopling
Berfungsi untuk dudukan komponen-komponen unit kopling, sebagai referensi tuas penekan serta untuk memungkinkan terjadinya pemutusan dan penghubungan tenaga mesin dengan akurat dan cepat.
e). Tuas penekan
Berfungsi untuk meneruskan gaya pedal kopling yang melaluibantalan pembebas untuk menekan pegas penekan
f). Bantalan pembebas
Berfungsi untuk meneruskan gaya dorong dari release fork ke tuas pembebas/ pegas diaphragm pada dikala pedal kopling ditekan.
g). Garpu pembebas
Berfungsi untuk meneruskan gaya dorong/ tarik dari pedal kopling untuk menekan alas pembebas.
2). Bagian-bagian plat kopling mencakup :
Komponen clutch disk |
a). Clutch hub
Berfungsi sebagai tempatperkaitan unit plat kopling dengan input shaft transmisiyang memungkinkan unit plat kopling sanggup bergerak sedikit maju dan mundur.
b). Disc plate
Berfungsi sebagai rangka utama dari unit plat kopling untuk menahan beban kerja.
c). Torsion dumper
Berfungsi untukmeredam hentakan/ puntiran dikala kopling mulai menghubungkan/ meneruskan putaran dan pada saat akselerasi maupun deselerasi
d). Kampas kopling/ facing
Berfungsi untukmemperbesar gesekan, sehingga effisiensi pemindahan tenaga dan daya mesin optimal.
e). Cushion plate
Berfungsi untukdudukan facing atau kampas kopling serta memperhalus kerja kopling.
f). Paku keling/ rivet
Berfungsi untukmenyatukan kampas kopling dan cushion plate serta menyatukan cushion plate dan disc plate.
3. Pemeriksaan Release bearing :
Pemeriksaan release bearing |
a) Putar bearing dengan tangan dan berilah tenaga pada arah axial. Jika putaran bergairah dan atau terasa adatahanan sebaiknya ganti dengan yang baru!
b) Tahan hub dan case dengan tangan kemudian gerakkan pada semua arah untuk memastikan self-centering systemagar tidak tersangkut. Hub dab casae harus bergerak kira-kira 1 mm. Jika kekocakan berlebihan atau macet sebaiknya diganti!
4). Pemeriksaan pada plat kopling mencakup :
a) Pemeriksaan secara fisual, yaitu dengan melihat apakah ada kotoran, luka bekas gesekan/ terbakar, tergores dan atau retak. Jika ada kotoran, luka bekas gesekan/terbakar, tergores dan itu hanya sedikit sanggup dibersihkan dengan kertas amplas yang halus. Jika kerusakannyaparah, ganti dengan yang baru.
b) Pemeriksaan dan pengukuran kedalaman paku kelingdengan jangka sorong. Batas kedalaman paku keling,minimal 0.3 mm. Jika kedalaman sudah melebihispesifikasi, ganti dengan platkopling baru.
c) Pemeriksaan kekocakan atau kerusakan torsion dumper . Jika ditemukan kekocakan dan kerusakan pada torsiondumper, ganti dengan unit yang baru.
d) Pemeriksaan keausan atau kerusakanalur-alur hub.Kaitkan/ pasangkan plat kopling pada input shafttransmisi, plat kopling harus bergerak dengan mudahtetapi tidak longgar. Jika macet atau longgar ganti dengan plat kopling baru.
e) Pemeriksaan run-out plat kopling. Dengan roller -instrumen (mesin/alat-pemutar) dan dial indikator periksalah run-out plat kopling! Bila run-out melebihi 0.8 mm, gantilah plat kopling dengan yang baru.
Tag :
chasis