membahas, merawat, memperbaiki dan memberikan solusi kerusakan sepeda motor

Komponen - Komponen Pemindah Daya ( Power Train ) Pada Kendaraan Beroda Empat

Putaran yang dihasilkan oleh mesin harus ditransferkan ke setiap roda. Dari jenis - jenis peletakan mesin pada kenderaan terbagi menjadi mesin didepan aktivis roda belakang, mesin di depan aktivis roda belakang dan mesin dibelakang aktivis roda belakang serta mesin di tengah penggerak  roda belakang.

Dari banyaknya jenis peletakan mesin pada pada dasarnya yakni bagaimana putaran mesin sanggup ditransferkan ke setiap roda aktivis semoga lebih sempurna. Oleh sebab itu diperlukannya sistem pemindah daya ( Power Train ).



Power Train bukanlah sebuah alat ataupun komponen, melainkan sebuah sistem. Makara Power Train terdiri dari beberapa komponen yang termasuk dalam kategori chasis. Komponen - komponen inilah yang bekerja secara tolong-menolong menstransferkan putaran mesin hingga ke roda - roda penggerak.

Adapun komponen - komponen yang termasuk dalam kategori pemindah daya ( Power Train ) yaitu  :
1. Kopling 
Putaran yang dihasilkan oleh mesin harus ditransferkan ke setiap roda Komponen - Komponen Pemindah Daya ( Power Train ) Pada Mobil
Kopling

Pada waktu mesin hidup (berputar ) maka  harus menghasilkan  tenaga (momen), pada kondisi ini  engine belum digunakan  tenaganya. Karena itu, pada tahap pertama engine harus sanggup berputar dahulu, dan kemudian memindahkan tenaganya perlahan-lahan pada penggerak  roda-roda aktivis sehingga kendaraan akan bergerak perlahan-lahan.

Putaran mesin harus bebas (tidak berhubungan) pada posisi  gigi Netral ( N )  transmisi.
Oleh sebab itu, diharapkan pemasangan kopling yang letaknya diantara engine dan transmisi yang berfungsi untuk meng-hubungkan dan membebaskan putaran dari engine ke transmisi.

Apabila pada sebuah kendaraan tidak terdapat kopling, maka  tenaga dari satu engine yang sedang berputar dipindahkan pada roda-roda aktivis pada waktu kendaraan sedang berhenti, kendaraan akan melompat. Apabila tenaga itu terlalu besar, engine akan mati jikalau tenaga engine terlalu kecil, juga kendaraan tidak sanggup bergerak dengan lembut.

Untuk memungkinkan engine hidup dengan lembut diharapkan kopling (clutch) untuk memindahkan tenaga dengan menggelincir (slip) pertahan-lahan.  Sesudah tenaga sebagian besar pindah, maka pemindahan tenaga akan berlangsung tanpa terjadinya slip. Tambahan pula, kopling harus sanggup bekerja dengan sederhana


2. Transmisi
Putaran yang dihasilkan oleh mesin harus ditransferkan ke setiap roda Komponen - Komponen Pemindah Daya ( Power Train ) Pada Mobil
Transmisi

Mobil memerlukan tenaga  (momen) tinggi ketika sedang mendaki dan waktu starter awal, kendatipun kendaraan beroda empat sedang berjalan pada kecepatan rendah. Sebaliknya jikalau kendaraan beroda empat berjalan pada kecepatan tinggi di jalan rata, tidak memerlukan momen yang besar. Fungsi transmisi yakni mengatur kecepatan kendaraan sesuai dengan keadaan dan memungkinkan kendaraan sanggup berjalan mundur.

Namun demikian, momen yang dikecilkan oleh engine itu terbatas, tidak sanggup mencapai momen yang diharapkan untuk starter dan jalan yang mendaki. Kerja transmisi diubahsuaikan dengan keadaan jalannya kendaraan.

Bila tenaga aktivis (driving force) diperlukan, ini akan mengurangi kecepatan engine dan memindahkan momen yang lebih besar ke roda-roda aktivis dan jikalau diharapkan kecepatan yang tinggi, keroda-roda diteruskan kecepatan yang tinggi dengan momen yang rendah. Transmisi dipasangkan eksklusif ke belakang kopling dan dikontrol dengan tuas pengatur gigi (gear shift lever) yang terpasang dalam ruang pengemudi.

3. Propeler Shaft
Putaran yang dihasilkan oleh mesin harus ditransferkan ke setiap roda Komponen - Komponen Pemindah Daya ( Power Train ) Pada Mobil
propeler Shaft

Pada kendaraan beroda empat dengan engine terletak di cuilan depan (front engine) dan roda belakang sebagai penggerak  (rear drive), putaran transmisi dipindahkan ke poros roda belakang (rear axle) dengan pemberian propeller shaft.

Pada umumnya hanya dipakai 1 (satu ) buah  propeller shaft, tetapi ada beberapa kendaraan beroda empat yang propeller shaft-nya terbagi dua dengan  sambungannya dijamin oleh sebuah bearing. Propeller shaft pada umumnya dibentuk dari pipa baja dan kedua ujungnya dilengkapi dengan sebuah universal joint. Salah satu ujungnya diberi alur-alur (spline) untuk pemasangan sleeve joint.


4. Universal Joint
Putaran yang dihasilkan oleh mesin harus ditransferkan ke setiap roda Komponen - Komponen Pemindah Daya ( Power Train ) Pada Mobil
Universal Join

Transmisi dan poros roda belakang (rear axle) pada umumnya tidak segaris letaknya, dengan demikian putaran tidak sanggup dipindahkan oleh kedua cuilan ini dengan sebuah poros.
Sebagai embel-embel bahwa transmisi dipasangkan pada rangka (frame) dan poros belakang pada umumnya diikatkan pada pegas-pegas.

Karena itu, posisi kekerabatan antara transmisi dan poros belakang selalu berubah-ubah dengan adanya beban dan kejutan roda-roda yang memengaruhi pegas-pegas jikalau kendaraan berjalan.Universal joint berfungsi untuk memindahkan perputaran dengan lembut walaupun adanya perubahan sudut propeller shaft.

5. Poros Roda ( Axle Shaft )
Putaran yang dihasilkan oleh mesin harus ditransferkan ke setiap roda Komponen - Komponen Pemindah Daya ( Power Train ) Pada Mobil
Poros axle shaft

Poros roda belakang beserta kelengkapannya menjamin (50-80%) berat kendaraan pada dikala yang sama poros roda belakang harus menggerakkan roda. Poros roda menjadi cuilan paling selesai dari komponen pemindah daya yang mana menstransferkan putaran dari diprential ke roda - roda penggerak.

Poros roda pada aktivis roda depan sifatnya fleksibel sebab letak letak mesin yang selalu berubah - ubah dengan roda depan yang melekat pada pegas.

Sedangkan pada aktivis roda belakang, poros roda ( axle shaft ) berada didalam difrensial dan sifatnya kaku ( Fixed ). Poros belakang sanggup dibagi dalam tiga cuilan yaitu:

1.Dua poros menggerakkan roda-roda.
2.Diferensial yang memungkinkan terjadinya  perbedaan putaran yang diharapkan antara roda-roda kiri dan kanan

3.Rumah poros (axle housing)  yang menutupi komponen, diikatkan pada pegas-pegas untukmencegah getaran yang ditimbulkan oleh keadaan permukaan jalan yang pindah ke bodi.

Tag : chasis
Back To Top