Selain harus mengenali banyaknya komponen - komponen yang ada di mesin, baik yang bergerak ataupun yang diam, maka kita juga harus mengetahui jenis - jenis alat ukur yang dipakai di bidang otomotif beserta fungsinya.
Tujuannya ialah dengan mengetahui jenis alat ukur, maka kita tahu proses penggunaanya. Dimana hal itu sangat berkaitan dekat dengan proses perbaikan dan mencari permasalahan ( trouble ) pada setiap kendaraan. Semakin banyak alat ukur yang kita kenal, maka mudahlah kita dalam penanganan kerusakan pada setiap mobil.
Berikut kami paparkan jenis - jenis alat ukur yang sering dipakai di bidang otomotif beserta fungsinya :
1. Hidrometer
Hidrometer ialah alat yang berfungsi untuk mengukur jenis elektrolit baterai. Berat jenis elektrolit berubah berdasarkan tingkat isi baterai. berat jenis ideal baterai ialah 1,26 - 1,28. Bila berat jenisnya kurang dari 1,23 maka harus dilakukan pengisian ulang ( charge).Berat jenis baterai juga dipengaruhi oleh suhu, sehingga rumus yang dipakai untuk memilih hubungan ini ialah :
S20 = St = 0,007 ( t - 20 )
Dimana :
S20 = Berat jenis koreksi
St = Berat jenis terukur
t = Suhu Saat pengukuran
2. Compression Tester
Compression tester dipakai untuk mengukur tekanan kompresi pada ruang bakar. Karena tekanan kompresi pada mesin diesel lebih tinggi, maka harus dipakai gauge dengan tekanan yang lebih tinggi juga, Pemasangan alat ini pada lubang busi pada jenis mesin bensin dan pada lubang injektor atau glow plug pada jenis mesin diesel.
3. Nozle Tester
Nozle tester dipakai untuk memeriks tekanan pembukaan injektor mesin diesel dan kondisi injektor ( kebocoran sesudah injeksi ) yang ditandai dengan tetesan materi bakar dikala injeksi telah selesai.
4. Radiator Cup tester
Radiator Cup tester ini dipakai untuk menilik kondisi radiator ( sistem ) pendingin dari kebocoran dan tutup radiator yang tidak bekerja dengan baik.
5. Static Timing
Static timing gauge berfungsi untuk menilik timing injeksi pada mesin diesel yang menggunkan jenis pompa injeksi tipe biro / VE ( langkah plunger )
6. Vacum Gauge
Vacum gauge berfungsi untuk menghasilkan vakum untuk menilik komponen yang bekerjasama dengan kevakuman udara.
7. Tyre pressure gauge
Tyre pressure gauge berfungsi untuk mengukur tekanan angin ( udara ) ban.
8. Turning Radius Gauge
Turning radius gauge berfungsi untuk mengukur sudut belok roda.
9. Camber Caster gauge
Camber caster gauge berfungsi untuk mengukur sudut camber, caster dan king pin inclination.
10. Toe Gauge
Toe gauge berfungsi untuk mengukur besarnya toe in dan toe out dalam besaran mm ( milimeter )
Tujuannya ialah dengan mengetahui jenis alat ukur, maka kita tahu proses penggunaanya. Dimana hal itu sangat berkaitan dekat dengan proses perbaikan dan mencari permasalahan ( trouble ) pada setiap kendaraan. Semakin banyak alat ukur yang kita kenal, maka mudahlah kita dalam penanganan kerusakan pada setiap mobil.
Berikut kami paparkan jenis - jenis alat ukur yang sering dipakai di bidang otomotif beserta fungsinya :
1. Hidrometer
Cara penggunaan hidrometer |
S20 = St = 0,007 ( t - 20 )
Dimana :
S20 = Berat jenis koreksi
St = Berat jenis terukur
t = Suhu Saat pengukuran
2. Compression Tester
compression tester |
Compression tester dipakai untuk mengukur tekanan kompresi pada ruang bakar. Karena tekanan kompresi pada mesin diesel lebih tinggi, maka harus dipakai gauge dengan tekanan yang lebih tinggi juga, Pemasangan alat ini pada lubang busi pada jenis mesin bensin dan pada lubang injektor atau glow plug pada jenis mesin diesel.
3. Nozle Tester
Nozle tester |
Nozle tester dipakai untuk memeriks tekanan pembukaan injektor mesin diesel dan kondisi injektor ( kebocoran sesudah injeksi ) yang ditandai dengan tetesan materi bakar dikala injeksi telah selesai.
4. Radiator Cup tester
radiator cup tester |
Radiator Cup tester ini dipakai untuk menilik kondisi radiator ( sistem ) pendingin dari kebocoran dan tutup radiator yang tidak bekerja dengan baik.
5. Static Timing
Static timing |
Static timing gauge berfungsi untuk menilik timing injeksi pada mesin diesel yang menggunkan jenis pompa injeksi tipe biro / VE ( langkah plunger )
6. Vacum Gauge
Vacum gauge |
Vacum gauge berfungsi untuk menghasilkan vakum untuk menilik komponen yang bekerjasama dengan kevakuman udara.
7. Tyre pressure gauge
tyre pressure gauge |
Tyre pressure gauge berfungsi untuk mengukur tekanan angin ( udara ) ban.
8. Turning Radius Gauge
Turning radius gauge |
Turning radius gauge berfungsi untuk mengukur sudut belok roda.
9. Camber Caster gauge
camber caster gauge |
Camber caster gauge berfungsi untuk mengukur sudut camber, caster dan king pin inclination.
10. Toe Gauge
Toe Guage |
Toe gauge berfungsi untuk mengukur besarnya toe in dan toe out dalam besaran mm ( milimeter )
11. Side Slip Tester
Side slip tester |
Side slip tester berfungsi untuk mengukur jumlah side slip ( penyimpangan roda dikala kendaraan berjalan ) per meter. Suara buzzer atau lampu peringatan akan menyala jikalau side slip melebihi standar yang ditentukan
12. Speedometer Tester
Speedomter tester berfungsi untuk menilik kesalahan speedometer pada kendaraan. Roda pelopor kendaraan digerakkan oleh roller - roller, apabila terjadi perbedaan antara speedometer pada kendaraan beroda empat dengan speedometer tester, maka speedometer kendaraan beroda empat harus diganti.
13. Power Steering tester
power steering gauge |
Power Steering Tester berfungsi untuk mengukur kandungan emisi (sulfur) yang ada pada gas buang mesin diesel. Smoke tester ini membuktikan tingkat pencemaran dalam % ( persen ).
Tag :
pengukuran