membahas, merawat, memperbaiki dan memberikan solusi kerusakan sepeda motor

Perbedaan Adonan Gemuk Dan Adonan Kurus Pada Sistem Materi Bakar

Perbedaan adonan gemuk dan adonan kurus pada sistem materi bakar mesin Perbedaan Campuran Gemuk dan Campuran Kurus Pada sistem Bahan Bakar


Mungkin dalam keseharian kita sering mendengar bahwa, "eh mesin kau tampaknya terlalu panas ni, coba distel karbunya agar gk terjadi adonan kurus". Atau ada juga " kalau pada ketika kita ingin memanaskan mesin di pagi hari, cok katup karbutator harus ditutup, agar terjadi adonan gemuk".

Percakapan diatas yakni sebuah fakta yang sering didengar, tetapi tidak semuanya tahu perihal arti tersebut. Apalagi jikalau kau yakni seorang mekanik atau seseorang yang gemar ngotak-ngatik kendaraan mu. Teori memang tidak harus sepenuhnya kau ketahui, namun jikalau kau mengetahui perihal teori ini, kau akan lebih gampang mendapat hasil setingan mesin kau sesuai dengan yang kau harapkan.

Teori adonan gemuk dan kurus ini berkaitan akrab dengan teori pencampuran udara dan materi bakar.

Campuran ideal udara dan materi bakar yang harus terjadi pada motor bakar terbagi menjadi 2 jenis, yaitu satuan berat dan volume,

Dalam satuan berat     ( 15 : 1 )
Dalam Satuan volume ( 9000 : 1 )

Dimana dalam satu liter berat materi bakar dan udara berbeda,
1 liter udara           = 1,3 gram
1 liter materi bakar = 780 gram

Apa hubungannya dengan adonan gemuk dan kurus dengan data diatas ? adonan gemuk dan kurus akan kita dapatkan dengan cara membandingkan adonan yang sedang terjadi (actual) dengan adonan ideal.

Rumus :

AIR FUEL RATIO IDEAL  
   AIR FUEL ACTUAL

Kita memakai pola dalam satuan berat
1. A/F actual yaitu 5   : 1
2. A/F actual yaitu 30 : 1
Campuran apakah yang terjadi pada no 1 dan 2 ?

Jawab.
1.  15  :  1  =  3  ( Nilai 3  lebih besar  dari 1, kesimpulannya "campuran gemuk )
     5    :  1

2. 15   :  1  = 0,5 ( Nilai 0,5 lebih kecil dari 1, kesimpulannya 'campuran kurus )
    30   :  1

Catatan : Nilai 1 diambil dari nilai perhitungan Lamda. 

Jika masih resah dengan angka-angka diatas, maka ada sebuah analogi yang sangat sederhana perihal hal ini.

Nilai standar
- 1 loyang masakan ringan cantik jatahnya untuk 15 orang. Kue dipotong-potong menjadi 15 serpihan dan dibagikan ke setiap orang 1 potong.

Kejadian pertama
- 1 Loyang masakan ringan cantik jatahnya untuk 15 orang. Tetapi yang tiba  hanya 5 orang. Maka setiap orang mendapat jatah 3 potong. ( yang seharusnya 1 orang 1 potong, menjadi sanggup 3 potong. Melebihi standar, nanti orangnya cepat gemuk )

Kejadian kedua
- 1 Loyang masakan ringan cantik jatahnya 15 orang. tetapi yang tiba sangat banyak 30 orang. Agar setiap orang sanggup jatah semua, maka 1 potong masakan ringan cantik dibagi menjadi 2 orang. ( yang seharusnya 1 orang sanggup 1 potong, ini malah sanggup setangah potong kue. Kurang dari standar makan. Orangnya nanti kurus-kurus semua).

Mungkin itu sedikit pemaparan perihal adonan kurus dan adonan gemuk dengan memakai data dan kecerdikan sederhana. Semoga bermanfaat.




Tag : mesin
Back To Top